·
Identitas Film
Judul
: The Theory Of Everything
Sutradara
: James Marhs
Penulis
: Anthony McCarten
Produser
: Tim Bevan, Eric Felner, Lisa Bruce, Anthony McCarten
Pemeran
: Eddie Redmayne, Felicity Jones, Charlie Cox, Emily Watson, Simon McBurney
Musik
: Johann Johannson
Sinematografi : Benoit Delhomme
Penyunting : Jinx
Godfrey
Produksi Film : Working Title Films
Distributor
: Universal Pictures
Tanggal Rilis : 7 September 2014
Durasi
:123 menit
Bahasa
: Inggris
Negara
: Inggris
· Pemain
9.
Guy Oliver-Watts sebagai George Wilde, Ayah
Jane
12. Lucy Chappell sebagai Mary Hawking, Saudara Stephen
·
Pendahuluan
The Theory Of Everything merupakan
adaptasi dari memoir berjudul Traveling to Infinity: My Life
with Stephen, tulisan Jane Wilde Hawking, mantan istri Stephen
Hawking. Bercerita tentang Stephen Hawking (Eddie Redmayne), seorang mahasiswa
di Cambridge yang saat itu masih berusia 22 tahun, Stephen Hawking merupakan
pria yang sangat pintar dan tertarik dengan dunia sains.
Hawking
juga terkenal punya ambisi besar dalam mengungkap sains yang akhirnya ia
membuat tesis tentang studi blackhole dan asal usul alam semesta.
Hawking bertemu dengan Jane Wilde (Felicity
Jones), mahasiswi yang mempunyai perasaan cinta kepada Hawking sehingga membuat
mereka berpacaran. Kebahagiaan Hawking yang terasa sudah lengkap hancur saat
Hawking sedang mengerjakan tesisnya, ia justru di vonis penyakit ALS, sebuah
penyakit saraf yang akan membunuh secara perlahan, Hawking perlahan tak akan
bisa berjalan, berbicara, menelan, dan menggerakkan otot-ototnya. Dokter juga
bilang, hidupnya tidak lebih dari dua tahun. Jane yang tahu tentang penyakit
Stephen tetap tak mau pergi meninggalkanya. Keduanya lalu menikah dan punya dua
orang anak. Namun sejak saat itu, Jane menyadari betapa berat kehidupannya
punya dua anak tapi suami tak bisa banyak membantu.
·
Isi
Dokter menjelaskan penyakit neuron motor
akan membuat Stephen Hawking tidak dapat lagi berbicara, menelan makanan, dan
menggerakkan badan. Hal yang semakin membuat Stephen Hawking (Eddie
Redmayne) syok ialah hidupnya kemungkinan tinggal 2 tahun lagi. Stephen
bertanya, “Apakah otakku masih bisa bekerja?” Dokter menjawab, “Ya.”
Selanjutnya Stephen Hawking, ilmuwan brilian
abad ke-20 dengan segala keterbatasannya menunjukkan bahwa ia bukan
seorang loser karena pernyataan dokter itu. Malahan
dikisahkan pikirannya tiada berhenti bekerja, melampaui ketakberdayaan
tubuhnya. Stephen telah berhasil menelusuri keberadaan alam semesta dan
tentang eksistensi yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Karena bagusnya, film ini menyabet
banyak penghargaan, diantaranya Aktor Terbaik menurut Golden Globe dan
Penggarapan Gambar Terbaik versi British Academy Film Awards. Ini cukup
menyentuh dan memberikan pelajaran berharga bagi para penonton.
Keluarga yang unik
Secara khusus film The Theory of
Everything mengekspos kehidupan Stephen sebagai seorang suami, kepala
keluarga, dan lelaki yang pantang menyerah. Kisah ini diangkat dari
catatan Jane Wilde (dalam film ini diperankan oleh Felicity Jones) mantan istri
Hawking, yang adalah seorang sastrawati. Hawking 100% mengabdikan
hidupnya untuk perkembangan sains.
Penonton dapat melihat bagaimana relasi
antara Stephen dengan Jane. Relasi mereka cukup unik. Kisah cinta
mereka diawali semasa berada bangku kuliah. Walau Stephen akan mengalami
kondisi yang semakin memburuk seturut perkiraan dokter, Jane dengan bermodalkan
cinta dan komitmen berjuang untuk memberikan yang terbaik. Ia rela
mengurusi keterbatasan fisik Stephen, membesarkan anak-anak, menyelesaikan
persoalan rumah tangga, juga mengorbankan dunia sastranya. Hingga
akhirnya ia sampai pada titik dimana ia merasa tak mampu.
Dalam perjalanan waktu Stephen menyadari
relasinya dengan Jane semakin memburuk. Ia tahu bahwa keterbatasannya
menyebabkannya tidak seperti lelaki pada umumnya. Ia tidak menuntut Jane
dengan setumpuk kewajiban. Sebaliknya, Stephen terbuka untuk mengakui
kelemahan diri dan perjuangan Jane. Keduanya berusaha mengenali dan bukan
jatuh pada penghakiman.
Situasi inilah yang membuka pintu bagi
Jonathan (Charlie Cox) masuk ke dalam kehidupan keluarga Stephen. Ia
menjadi guru piano bagi anak-anak mereka. Ia membantu Stephen. Bahkan
meneguhkan kesetiaan Jane. Kehadiran Jonathan memotret sisi hidup yang
tak terpikirkan sebelumnya dalam suatu relasi rumah tangga.
Melampaui keterbatasan
Juga dalam film yang berdurasi 123 menit
ini, penonton diajak untuk mengenal arti suatu perjuangan hidup.
Kehidupan Stephen Hawking berbicara tentang betapa pentingnya perjuangan
seorang manusia. Sangat mempesona bagaimana dalam tubuhnya yang lemah,
spiritnya membuatnya terus berjuang sampai titik darah penghabisan.
Stephen berkata dalam suatu pidatonya
ketika ditanya soal eksistensi Allah, ”Ketika ada hidup di sana ada harapan.”
Kendati secara eksplisit ia tidak mengatakan tentang eksistensi Allah,
namun pernyataan itu menyiratkan suatu keyakinan. Hidup bagaikan lahan
untuk spirit berkarya secara mengagumkan. Stephen justru menggambarkan
betapa agungnya kehidupan ini. Akhirnya tersisa sebuah Tanya, “Bukankah
hanya mereka yang mampu mengagumi kehidupan adalah orang-orang yang bisa
melihat Allah?
·
Kelebihan
The Theory of Everything dengan tema romansa cinta mudah di terimah dikalangan
masyarakat umum. Walaupun menyajikan sedikit teori-teori fisika didalam nya
tetap terlihat tidak membuat sulit untuk dimengerti jalan cerita filmnya. Peran
Eddie Redmayne sebagai hawking sangat total melihat penyakit yang diderita oleh
Stephen hawking.
·
Kekurangan
Sedikit kekurangan dari film ini mungkin hanya
pada focus ceritanya, antara tentang perjuangan seorang jane memperjuangankan
rumah tangganya. Dan atau tentang perjuanga hawking sebagai seorang ilmuan
fisika. Karena jika dari segi judul lebih menunjukan teori yg dibuat hawking.
·
Nilai Film
The Theory Of Everything menunjukkan arti
perjuangan hidup. Stephen terlihat dalam tubuhnya
yang lemah, spirit membuatnya terus berjuang sampai titik darah penghabisan.
Dan begitu juga perjuangan seorang istri yang mengurus suami sekaligus 3 anak,
tetapi tetap setia walaupun terkadang terlihat sudah merasa lelah.
Secara keseluruhan film ini sangat bagus,
setting musik, setting kamera dan tata artistik dengan sangat bagus.